Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Pianist Terbaik Dunia

Sejak piano ditemukan 500 tahun lalu, hingga sekarang sudah banyak sekali pianist-pianist handal yang bisa memainkan tuts-tuts piano dengan nada dan Irama yang Khas, Dan dari semua daftar pianist yang dapat dihimpun, Ternyata terselip 10 nama yang dinobatkan sebagai 10 pianist terbaik sepanjang masa oleh para ahli musik dunia,

Berikut adalah daftar 10 pianist terbaik sepanjang masa
10. Alfred Cortot.

Terkenal karena rekaman menakjubkan dan variasi dari orang-orang seperti Chopin, Brahms, Liszt, dan banyak lainnya komposer terkenal. Ia juga menambahkan variasi sendiri dan berputar untuk yang paling umum komposisi, mengubahnya menjadi sesuatu yang unik dan istimewa.
9. Arturo Benedetti Michelangeli
Pianis yang lebih baru, Michelangeli mengasah bakatnya untuk kesempurnaan, menghasilkan rekaman yang nyaris sempurna bahkan ketika belum diedit. Dia terkenal untuk membatalkan konser secara acak dan untuk fokus pada detail kecil dari musik, sering melupakan gambaran besar.
8. Walter Wilhelm Gieseking
Gieseking adalah unik karena ia diduga pernah berlatih piano. Sebaliknya, ia akan duduk berjam-jam dalam diam, memutar lagu dalam pikirannya. Kebanyakan otodidak, pianis kemudian akan melakukan potongan tanpa cacat.
7.Franz Liszt
seseorang asal Hungaria ini memulai karirnya di usia yang cukup muda, meskipun sedikit informasi yang tersedia selama periode hidupnya. Diketahui bahwa tidak hanya dia seorang pianis yang sangat baik, ia juga bisa memainkan beberapa alat musik lain, termasuk cello.
6. Wolfgang Amadeus Mozart

Salah satu anak yang paling terkenal genius, Mozart memainkan piano pada umur tiga dan lima, ia sudah mulai menulis lagu-lagu yang ditulis oleh ayah setia. Dia melanjutkan untuk memberikan konser dari usia yang sangat muda.
5. Fredric Chopin.
Chopin adalah salah satu dari komponis pertama piano muda siswa bermain. Ia juga seorang anak ajaib, sering dibandingkan dengan Mozart. Mendalami dunia musik dari usia muda, dia sudah bermain dan mencoba menulis pada usia enam tahun.
4. Vladimir Horowitz
versi tuanya

versi mudanya

Mungkin salah satu pianis yang paling terkenal dari abad ke-20, Horowitz belajar di bawah Felix Blumenfeld dan Sergei Tarnowsky. Ia terkenal karena kemampuannya untuk bermain secara kreatif potongan-potongan yang kuat dan bukan sekadar menggedor jauhnya di kunci.
3. Ludwig Van Beethoven
seseorang yang berasal dari Jerman muda ini komposer dan pianis terkenal karena bakat pada piano dan fakta bahwa ia terus bermain baik dan menenangkan setelah kehilangan pendengaran pada usia 26.
2. Josef Hoffman

Ajaib muda ini mulai tampil konser piano di usia enam tahun dan pada usia 12, ia adalah yang pertama tercatat musisi, bekerja sama dengan Thomas Edison untuk membuat rekaman musik pertama.
1. Sergei Rachmaninoff
Dikenal memiliki tangan terbesar dari semua pianis yang paling terkenal, Rachmaninoff span mampu hingga 14 catatan pada satu waktu dan dia memanfaatkan kemampuan ini dalam komposisi, Rhapsody pada Tema Paganini, 8 Prelude, dan lain-lain.

sumber: kaskus.us

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

KATANYA OM THOMAS RAMDHAN

ADA SESUATU YANG LAIN PADA BASS
Keinginan menggebu Thomas untuk memiliki bassnya sendiri mengalahkan ujian masuk perguruan tinggi yang mestinya diikutinya. ''Hari pertama Sipenmaru, aku nggak ikut, tapi beli bass,'' katanya mengenang. Ia menggunakan uang yang mestinya untuk kuliah.

Lewatlah Sipenmaru -- sebuah kesempatan yang, ketika itu, sangat diburu-buru oleh mereka yang baru lulus 'SMA.'Bayangkan, kuliah ditantangin sama ngeband, yang waktu itu [aku] lagi getol-getolnya,'' katanya pula

Ia memang kemudian berhasil menembus Sipenmaru, pada kesempatan berikutnya, dan diterima di Jurusan Sastra Jepang, Universitas Padjadjaran, Bandung.

Tapi semangatnya untuk ngeband -- bermain bass -- sudah tak bisa dihadang oleh apa pun. Sebuah pilihan yang belakangan membuatnya termasuk salah satu pemain bass terbaik di sini.

Semula Thomas lebih akrab dengan gitar. Ia belajar instrumen paling populer ini sejak kelas 3 SD di Bandung. Mula-mula ia belajar dari kakaknya, tapi lalu ikut les gitar klasik. Masuk SMP, dan mulai aktif ngeband, ia mencoba-coba bermain bass. Ia makin asyik dengan instrumen baru itu saat SMA, dan mulai suka bolos sekolah (''Waktu SMA lagi bandel-bandelnya, tuh,'' ujarnya). Ia akrab dengan lagu-lagu Level 42, Uzeb, Deep Purple, Rush, Saga, dan banyak diminta main di mana-mana.
Setelah main di mana-mana, Thomas makin yakin pada pilihannya. ''Akhirnya saya mikir ternyata main bass itu asyik juga. Dulunya [saya] nganggap biasa aja, cuman bunyi nada satu-satu gitu ... Tapi ternyata ada sesuatu yang lain,'' ujar kelahiran Bandung, 5 Maret 1967, ini.
Bagi Thomas, bass adalah instrumen yang posisinya menentukan dan punya dua fungsi, yaitu rhythm dan melodi. Tidak seperti drum, misalnya, yang hanya berfungsi sebagai rhythm saja. Ia melihat bass bisa menjadi pemimpin instrumen lainnya.
''Contohnya kalau kord gitar Em, basnya E ya Em. Tapi kalau basnya C berarti bukan Em lagi. Kord gitarnya Em, kalau basnya saya pindah, keseluruhannya bukan Em lagi tapi jadi Cmaj7 ... Tapi bukan berarti instrumen yang lain nggak ada artinya. Masing-masing pasti punya keistimewaan tersendiri,'' kata pemilik bas merek G&L ini.
Bass pula yang membawanya ke Jakarta. Ceritanya, ketika gitaris Michael Jackson ke Indonesia, Thomas diajak Baron, teman ngebandnya, yang menjadi guide, untuk menonton -- bahkan sampai ke back stage. Di situ ia bertemu dan berkenalan dengan beberapa musisi yang juga sedang menonton. Mereka, antara lain, adalah Pay, Bongky, Ronald, dan Anang. Ia mengundang mereka untuk menonton pertunjukannya di Bandung. Dan mereka, setelah memenuhi undangannya, lalu menawarinya untuk hijrah ke Jakarta.
Waktu itu sekitar tahun 1991. Ia nekat, tanpa tahu apa yang akan dilakukannya. Ia mula-mula ''mendarat'' di markas Slank, Gang Potlot. ''Potlot tempatnya asyik. Suasana dan lingkungannya bener-bener enak buat ngeband,'' kata penggemar Erwin Gutawa, Yance Manusama, Donny Fattah, Billy Sheehan, dan Jaco Pastorius ini. Pada 1994 ia ikut mendirikan GIGI.
Lepas dari GIGI, Thomas seperti menghilang. Belakangan, setelah sempat muncul di beberapa event, mulai ketahuan ia sibuk dengan grup barunya, Center, di samping menjadi pemain tamu (additional player) di Ahmad Band. Bersama rekan-rekannya di Center ia sedang mengumpulkan dan menggarap lagu-lagu baru, dengan konsep yang sama sekali berbeda dari GIGI. Banyak eksperimen, dengan dukungan peralatan yang computerized. Menurut Thomas, nuansa tekno dan ska sangat terasa di situ.
Masih dengan bunyi-bunyian elektronik, Thomas sangat ingin membuat sebuah opera. ''Musiknya orkestra, tapi dengansound elektronik, bukan dengan sekian banyak pemain string, misalnya. Jadi, saya akan main bass, tapi dengansynthesizer,'' katanya.
Ia mengangankan kota tempat ia pernah menjalani masa kecilnya, Majalaya. Dulu, di sana, banyak sekali pabrik di sekitar rumahnya. Ia ingat benar bagaimana bunyi-bunyian mesin pabrik, dan ia mengibaratkannya sebagai sebuah irama musik dengan beat yang mengasyikkan. ''Opera itu menceritakan suasana industri yang penuh dengan bunyi mesin-mesin, bahkan sampai ada gedung yang roboh dan sebagainya,'' ujarnya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

150 Drumer Terbaik Dunia

1. Neil Peart (Rush)
2. John Bonham* (Led Zeppelin)
3. Keith Moon* (The Who)
4. Carl Palmer (ELP)
5. Ginger Baker (Cream)
6. Terry Bozzio (Frank Zappa)
7. Bill Bruford (Yes, King Crimson)
8. Hal Blaine (Session man)
9. Ian Paice (Deep Purple)
10. Mike Portnoy (Dream Theater)
11. Dave Lombardo (Slayer)
12. Danny Carey (Tool)
13. Ringo Starr (The Beatles)
14. Carmine Appice (Vanilla Fudge)
15. Earl Palmer (Session man)
16. Benny Benjamin* (Funk Brothers)
17. Jeff Porcaro* (Toto)
18. Stewart Copeland (The Police)
19. Tommy Aldridge (Ozzy Osbourne)
20. Bernard Purdie (Session)
21. Bill Ward (Black Sabbath)
22. Steve Smith (Journey)
23. Mitch Mitchell (Jimi Hendrix)
24. David Garabaldi (Tower Of Power)
25. Mike Shrieve (Santana)
26. Ainsley Dunbar (Jeff Beck)
27. Cozy Powell* (Rainbow)
28. Nicko McBrain (Iron Maiden)
29. Carter Beauford (Dave Matthews)
30. Tim Alexander (Primus)
31. Roger Taylor (Queen)
32. Matt Cameron (Soundgarden)
33. Zigaboo Modeliste (The Meters)
34. Phil Collins (Genesis)
35. Al Jackson* (The MGs)
36. Vinnie Paul (Pantera)
37. Topper Headon (The Clash)
38. Lars Ulrich (Metallica)
39. Jimmy Chamberlain (Smashing Pumpkins)
40. Bobby Jarzombeck (Rob Halford, Iced Earth)
41. Rod Morgenstein (Dixie Dregs, Winger)
42. Gene Holgan (Death, Strapping Young Lad)
43. Martin Lopez(Opeth)
44. Simon Phillips (Toto)
45. Mike Giles (King Crimson, Giles, Giles & Fripp )
46. Max Weinberg (Springsteen)
47. Alex Van Halen (Van Halen)
48. Jon Theodore (Mars Volta, One Day As A Lion)
49. Brian Downey (Thin Lizzy)
50. Gavin Harrison (Porcupine Tree, session man)
51. Alan White (Yes)
52. Nick Menza (Megadeth)
53. Phil Ehart (Kansas)
54. Mark Zonder (Fate’s Warning)
55. Nick Mason (Pink Floyd)
56. Jaki Liebezeit (CAN)
57. Scott Travis (Judas Priest)
58. Virgil Donati (Planet X)
59. Jim Gordon (Derek And The Dominoes)
60. Ron Bushy(Iron Butterfly)
61. Richard Allen (Funk Brothers)
62. BJ Wilson* Procul Harum)
63. Chad Wackerman (Zappa)
64. Ralph Humphrey (Mothers Of Invention)
65. Josh Freese (A Perfect Circle, Desert Sessions)
66. Jojo Mayer (Nerve, session man)
67. Brann Dailor (Mastodon)
68. Clive Burr (Iron Maiden)
69. Christian Vander (Magma)
70. Dennis Thompson (MC5)
71. John French (Captain Beefheart)
72. John Weathers (Gentle Giant)
73. Steve Shelley (Sonic Youth)
74. Pat Mastelotto (King Crimson)
75. Greg Bissonette (David Lee Roth, session man)
76. Mick Fleetwood (Fleetwood Mac)
77. Mike Mangini (Extreme)
78. Larry Mullen Jr. (U2)
79. Clive Bunker (Jethro Tull)
80. Tomas Haake (Meshuggah)
81. Jabo Starks (James Brown, session man)
82. Brian Mantia (Primus)
83. Scott Rockenfield (Queensryche)
84. Phil Taylor (Motörhead)
85. Vinnie Appice (Dio, session man)
86. Fred Coury (Cinderella)
87. Travis Barker (Blink 182)
88. Phil Selway (Radiohead)
89. Randy Castillo (Ozzy Osbourne)
90. Zak Starkey (The Who, Oasis)
91. Charlie Watts (Rolling Stones)
92. Dave Grohl (Nirvana)
93. Tommy Lee (Motley Crue)
94. Jose Pasillas (Incubus)
95. Ron Wilson* (Surfaris)
96. John Densmore (The Doors)
97. Chester Thompson (Santana)
98. Matt Johnson (Jeff Buckley)
99. Van Romaine (Steve Morse)
100. Sandy Nelson (solo)
101. Steven Adler (Guns N’ Roses)
102. Butch Trucks (Allman Brothers Band)
103. Jon Hiseman (Colosseum)
104. Robert Wyatt (Soft Machine)
105. Jay Lane (Colonel Claypool’s Frog Brigade)
106. Mickey Hart (Grateful Dead)
107. Bill Kreutzmann (Grateful Dead)
108. Pierre Moerlen (Gong)
109. Derek Roddy (Hate Eternal)
110. Charlie Benante (Anthrax)
111. Thomas Pridgen (The Mars Volta)
112. Chris Pennie (Dillinger Escape Plan)
113. Taylor Hawkins (Foo Fighters)
114. Dominic Howard (Muse)
115. Sean Kinney (Alice In Chains)
116. Pick Withers (Dire Straits)
117. Lee Kerslake (Uriah Heep)
118. Sib Hashian (Boston)
119. Richard Christy (Death, Iced Earth)
120. Kris Myers (Umphrey’s McGee)
121. Pat Torpey (Mr Big)
122. Leonard Haze (Y&T)
123. Hellhammer (Mayhem)
124. Jon Fishman (Phish)
125. Allan Aucoin (Disco Biscuits)
126. Dave Abbruzesse (Pearl Jam)
127. Jason Rullo (Symphony X)
128. Morgan Carlson (Protest The Hero)
129. Jeff Campitelli (Joe Satriani)
130. Nick Barker (Dimmu Borgir)
131. Ray Herrera (Fear Factory)
132. Flo Mounier (Cryptopsy)
133. Igor Cavalera (Sepultura)
134. Jack Irons (Pearl Jam)
135. Paul Bostaph (Slayer)
136. Dean Castronovo (Journey)
137. Stanton Moore (Galactic)
138. Blake Richardson (Between the Buried and Me)
139. Jason Bonham (UFO)
140. Chad Smith (Red Hot Chilli Peppers)
141. Kenny Aronoff (Session man)
142. David Silveria (Korn)
143. Bobby Elliot (The Hollies)
144. Roger Hawkins (Arethra Franklin)
145. Greg Errico (Sly And The Family Stone)
146. Stephen Perkins (Jane’s Addiction)
147. Jim Keltner (Session man)
148. Nick D’Virgilio (Spock’s Beard)
149. Phil Rudd (AC/DC)
150. Brad Wilk (Rage Against The Machine)
Honorable Mentions
Alan Gratzer (REO Speedwagon)
Alan Wren (Stone Roses)
Bill Berry (R.E.M.)
Bob Burns (Lynyrd Skynyrd)
Bobby Rondinelli (Rainbow)
Boris Williams (Cure)
Brendan Canty (Fugazi)
Britt Walford (Slint)
Buddy Miles* (Band Of Gypsys)
Buddy Saltzman (Session man)
Budgie (Siouxsee)
Bun E Carlos (Cheap Trick)
Casey Grillo (Kamelot)
Cesar Zuiderwijk (Golden Earring)
Chad Sexton (311)
Charlie Allen Martin (Bob Seger)
Chris Frantz (Talking Heads)
Chris Kontos (Machine Head)
Chris Layton (Double Trouble)
Chris Slade (AC/DC, Uriah Heep)
DJ Fontana (Elvis Presley)
Dale Crover (Melvins)
Dallas Taylor (CSNY, Manassas)
Damon Che Fitzgerald (Don Caballero)
Daniel Erlandsson (Arch Enemy)
Danny Seraphine (Chicago)
Dave Clark (Dave Clark Five)
Dave Mackintosh (Dragonforce)
Dennis Wilson* (Beach Boys)
Denny Carmassi (Montrose)
Dickie Harrell (Gene Vincent and The Blue Caps)
Dino Danelli (Rascals)
Dick Richards (The Comets)
Don Brewer (Grand Funk Railroad)
Don Henley (The Eagles)
Doug Clifford (CCR)
Ed Cassidy (Spirit)
Eddie Bayers (Session man)
Frank Beard (ZZ Top)
Frank Kirkland (Blues Sessions)
Fred Below* (The Aces, Session man)
Gary Chester* (Session man)
Gary Husband (Level 42)
Hans Cleuver (Focus)
Jerry Allison (Crickets)
Jerry Gaskill (King’s X)
Jim Capaldi* (Traffic)
Jimmy DeGrasso (Megadeth)
Joe Franco (Good Rats)
Joey Jordison (Slipknot)
Joey Kramer (Aerosmith)
Joey Waronker (Walt Mink)
John Badanjek (The Detroit Wheels)
John Dalmayan (System Of A Down)
Kenny Jones (The Who)
Les Lester (Los Straightjackets)
Levon Helm (The Band)
Liberty DiVitto (Billy Joel)
Matt Abts (Gov’t Mule)
Matt McDonoughe (Mudvayne)
Matt Pelissier (My Chemical Romance)
Matt Sorum (Guns N’ Roses, Velvet Revolver)
Max Kolesne (Krisiun)
Mick Tucker (The Sweet)
Mike Bordin (Faith No More)
Mike Sus (Possessed)
Mikkey Dee (Motorhead)
Morgen Agren (Zappa)
Neil Smith (Alice Cooper)
Panama Francis* (50s-60s Session man)
Pete Sandoval (Morbid Angel)
Ralph Salmins (Session man)
Rick Allen (Def Leppard)
Rick Buckler (The Jam)
Russ Kunkel (Session man)
Sean Moore (Manic Street Preachers)
Simon Kirke (Free, Bad Company)
Stan Lynch (Tom Petty and the Heartbreakers )
Cornelius “Tenoo” Coleman (Fats Domino)
Tico Torres (Bon Jovi)
Tom Compton (Ten Years After)
Tony Thomson (Bowie)
Tre Cool (Green Day)
William Calhoun (Living Colour)
William Rieflin (Ministry)
Ziggy Modeliste (The Meters)

source http://digitaldreamdoor.nutsie.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Dream Theater

Dream Theater

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Dreamtheaterfont.jpg
John Myung, John Petrucci, James LaBrie, Jordan Rudess, Mike Portnoy.
Biodata
Asal Boston, Massachusetts
Genre Progressive metal
Tahun aktif 1985 - 2010
Label Atlantic, RoadRunner Records
Situsweb www.dreamtheater.net
Anggota sekarang
James LaBrie
John Myung
John Petrucci
Jordan Rudess
Mike Mangini
Mantan anggota
Derek Sherinian
Kevin Moore
Charlie Dominici
Chris Collins
Mike Portnoy
Dream Theater adalah salah satu grup progressive metal paling terkemuka di dunia saat ini. Didirikan oleh Mike Portnoy, John Petrucci dan John Myung, mereka telah merilis delapan album studio, empat rekaman live dan satu album pendek (EP). Album pertama mereka, When Dream And Day Unite direkam dengan Charlie Dominici sebagai vokalis dan Kevin Moore sebagai pemain keyboards. Dominici berusia jauh lebih tua daripada anggota lainnya dan ingin memainkan musik yang lain, sehingga ia kemudian keluar dari grup. Mereka kemudian mencari pengganti yang ideal selama 2 tahun sampai akhirnya bertemu dengan James LaBrie, vokalis dari Kanada melalui audisi.
Bersama LaBrie mereka merekam Images And Words yang melambungkan nama mereka ke jajaran internasional dengan hit "Pull Me Under" dan "Another Day". Awake adalah album terakhir mereka dengan Moore yang kemudian digantikan oleh Derek Sherinian untuk album Falling Into Infinity. Pada akhirnya Sherinian juga digantikan oleh Jordan Rudess dan formasi ini masih bertahan sampai hari ini. Mereka telah meluncurkan album konsep Metropolis 2: Scenes From A Memory dan album ganda Six Degrees Of Inner Turbulence. Pada tahun 2003 mereka memutuskan untuk merekam album non-konsep Train Of Thought yang sangat dipengaruhi oleh grup thrash metal seperti Metallica. Album mereka yang berjudul Octavarium dikeluarkan pada tanggal 7 Juni 2005 dan selain merupakan album studio kedelapan juga mengandung delapan lagu.
Setelah Dream Theater meluncurkan album Live mereka dalam memperingati 20 tahun Dream Theater terbentuk yang berjudul Score yang direkam pada tanggal 1 April 2006 di Radio City Music Hall,US. Mereka kembali bersiap meluncurkan album ke sembilan mereka dengan membawa bendera label record baru yaitu RoadRunner Records, mereka telah merampungkan album Systematic Chaos yang berisi 8 lagu dan akan diluncurkan pada tanggal 5 Juni 2007 di US.

Sejarah

Dream Theater dibentuk pada bulan September 1985, ketika gitaris John Petrucci dan bassis John Myung memutuskan untuk membentuk sebuah band untuk mengisi waktu luang mereka ketika bersekolah di Berklee College of Music di Boston. Mereka lalu bertemu seorang pemain drum, Mike Portnoy, di salah satu ruang latihan di Berklee, dan setelah dua hari negosiasi, mereka berhasil mengajak Mike Portnoy untuk bergabung. Setelah itu, mereka bertiga ingin mengisi dua tempat kosong di band tersebut, dan Petrucci bertanya kepada teman band, Kevin Moore, untuk menjadi pemain keyboard. Dia setuju, dan ketika Chris Collins diajak untuk menjadi vokalis, band tersebut sudah komplit.
Dengan lima anggota, mereka memutuskan untuk menamai band tersebut dengan nama Majesty. Menurut dokumentasi DVD Score, mereka berlima sedang mengantri tiket untuk konser Rush di Berklee Performance Center ketika mendengarkan Rush dengan boom box. Portnoy lalu berkata bahwa akhiran dari lagu tersebut (Bastille Day) terdengar sangat "majestic". Pada saat itulah mereka memutuskan Majesty adalah nama yang bagus untuk sebuah band, dan tetap bagus sampai sekarang.
Pada saat - saat tersebut, Portnoy, Petrucci dan Myung masih berkutat dengan kuliah mereka, juga dengan kerja paruh waktu dan mengajar. Jadwal mereka menjadi kiat ketat sehingga mereka harus memutuskan antara mengejar karier di bidang musik atau mengakhiri band Majesty. Namun akhirnya Majesty menang dan mereka bertiga keluar dari Berklee untuk berkonsentrasi di karier musik. Petrucci mengomentari tentang hal ini di dokumentasi DVD Score, berkata bahwa saat tersebut sangat susah untuk meminta kepada orang tuanya untuk pergi ke sekolah musik. Dan lebih susah lagi untuk menyakinkan orang tuanya agar ia boleh keluar dari sekolah.
Moore juga akhirnya keluar dari sekolahnya, SUNY Fredonia, untuk berkonsentrasi dengan band tersebut.

Karakteristik penulisan lagu

Beberapa teknik penulisan lagu yang unik telah dilakukan oleh Dream Theater, yang kebanyakan terjadi di masa - masa sekarang, ketika mereka bisa bereksperimen dengan label rekaman mereka sendiri.
Dimulai dengan Train of Thought, Dream Theater sudah memulai memasukkan elemen - elemen kecil dan tersembunyi di musik mereka, dan memuat elemen tersebut kepada peminat yang lebih fanatik. Karakteristik yang paling terkenal (yang biasa disebut "nugget") tersembunyi di "In the Name of God", yang merupakan sandi morse dari "eat my ass and balls" (makan pantatku dan penisku), yang merupakan kata - kata terkenal dari Mike Portnoy. Sejak saat itu, banyak peminat - peminat Dream Theater mulai berusaha menemukan hal - hal kecil yang biasanya tidak menarik bagi peminat biasa.
Beberapa dari teknik mereka yang terkenal termasuk:
  • Suara dari fonograf di akhiran dari "Finally Free" di album Scenes from a Memory adalah suara yang sama di awalan "The Glass Prison" di album berikutnya, Six Degrees of Inner Turbulence. Dan akhiran kunci terakhir di "As I Am" sama dengan kunci yang digunakan di album selanjutnya, Train of Thought. Juga, not piano yang dimainkan di akhiran "In the Name of God" di 'Train of Thought adalah not yang sama dengan pembukaan "The Root of All Evil" di album berikutnya, Octavarium.
  • Tiga bagian dari "The Glass Prison" di Six Degrees of Inner Turbulence, dua bagian dari "This Dying Soul" di Train of Thought dan dua bagian dari "The Root of All Evil" di Octavarium menunjukkan tujuh poin pertama dari dua belas poin - poin di program Alcoholics Anonymous oleh Bill Wilson, yang mana program itu diikuti oleh Mike Portnoy. Ia juga berkata bahwa ia akan membuat lagu - lagu lain yang memuat lima program lainnya, yang akan ditujukan untuk Wilson
  • Dream Theater kadang menggunakan teknik penulisan lagu dimana bagian - bagian dari sebuah lagu dikembangkan tiap kali mereka dimainkan. Contohnya, lagu "6:00" dari Awake. Setelah awalan lagu, mereka hampir memainkan chorus, tapi mengulang lagu tersebut dari awalan lagi (di menit 1:33). Dan ketika chorus sudah seharusnya dimainkan pada saat berikutnya, mereka mengulang lagi dari awalan, di menit 2:11. Teknik ini bisa juga ditemukan di "Peruvian Skies", "Blind Faith" dan "Endless Sacrifice"
  • Penggunaan notasi yang berulang - ulang juga digunakan, yang sudah dikenal dari lagu - lagu Charles Ives, contohnya:
    • Tema lagu "Wait for Sleep" muncul di "Learning to Live" (menit 8:11) dan juga muncul dua kali di "Just Let Me Breath" (menit 3:39 dan 5:21)
    • Tema lagu "Learning to Live" muncul di "Another Day" (menit 2:53)
    • Tema lagu "Space-Dye Vest" digunakan beberapa kali di album Awake.
    • Tema pembukaan dari "Erotomania" digunakan di "Voices" di Awake (menit 4:51).
    • Satu dari melodi - melodi di "Metropolis Pt 1 (The Miracle and the Sleeper)" diulang di chorus kedua di "Home" dari Metropolis Pt 2 (Scenes From A Memory), dengan cuma pengubahan satu kata. Beberapa lirik dari "Metropolis Pt 1" just digunakan di "Home". Pada dasarnya, keseluruhan album "Scenes From A Memory" penuh dengan musikal/lirikal/konseptual variasi dari elemen - elemen musikal dari "Metropolis Pt 1" dan "The Dance of Eternity" sebenarnya dibangun dari variasi - variasi elemen musik di lagu - lagu dalam album tersebut.
    • Bagian - baguan dari tiap lagu di album "Octavarium" telah digunakan di bagian kelima dari lagu berjudul sama, "Octavarium".
  • Six Degrees of Inner Turbulence, studio album ke enam mereka, memuat enam lagu dan mempunyai karakter - karakter angka enam di judul - judul lagunya. Train of Thought, studio album ke tujuh mereka, memuat tujuh lagu. Octavarium, studio album ke delapan mereka memuat delapan lagu dan judul albumnya diambil dari kata octo, yang merupakan kata Latin yang berarti delapan, berarti satu oktaf dari istilah musik, yang mana merupakan jarak dari satu not ke not lain adalah delapan not di tangga nada diatonik. Judul lagi dari CD ini adalah 24 menit, kelipatan dari 8. Halaman depan albumnya juga memuat karakter - karakter yang berhubungan dengan 5 dan 8. Contohnya, satu set dari kotak - kotak putih dan kotak - kotak hitam, mempunyai arti satu oktaf dari piano.
  • Lagu "Octavarium" dulunya ingin diakhiri dengan seruling yang bergema serupa dengan awalan lagu tersebut. Namun diganti dengan not piano yang sama dari awalan album Octavarium. Mike Portnoy telah mengatakan bahwa seri awalan - akhiran album akan berhenti disini, karena album ke sembilan mendatang tidak akan diawali dengan akhiran "Octavarium"
  • Analisis detil tentang "nugget" di "Octavarium" (disebut oleh Mike Portnoy sebagai "sebuah nugget raksasa") telah dipublikasikan di sebuah situs independen.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Daftar Pemain Gitar Terbaik dan Terhebat Dunia - The Best Guitarists In The World


Daftar Pemain Gitar Terbaik dan Terhebat Dunia - The Best Guitarists In The World

The Best Guitarists In The World ( Gitaris Terbaik Dunia )

Seni merupakan hal yang sangat luas pengertiannya, dari Musik, Film, Lukis, dan beragam macam Seni yanga da di seluruh dunia ini ada untuk dinikmati para penggemarnya. Salah satu seni yang membuat maraknya dunia adalah musik. dan kali ini, serbatop akan membahas pemain gitar terbaik di dunia. Nama-nama seperti JimiHendrix, Steve Vai, Joe Satriani, atau Yngwie Malmstein, Eric Clapton, atau Carlos Santana mungkin sudah tidak asing lagi.
Untuk Urusan terbaik, adalah hal yang subjektif dan tidak pasti seperti ilmu sains. tergantung para penikmat musik itu sendiri dan dari sisi mana mereka melihat kemampuan sang gitaris tersebut. ini adalah list yang saya dapatkan dari tetangga sebelah. setelah meminta izin ke sang empunya blog, akhirnya di peroleh izin untuk menerbitkan listnya disini, atau kalau mau langsung meluncur ke sang pemilik asli postingan ini, silakan disini


   1. Jimi Hendrix ("Sang Dewa Gitar")

      Gitaris rock zaman kini yang mencari guru abadi atau sekadar melongok puncak permainan hanya akan menemui satu orang: Jimi Hendrix. Kepadanyalah, dan dari dia sajalah, segala teknik yang ada sekarang dirujukkan. Simak pengakuan-pengakuan yang dipublikasikan majalah Guitar (November 1997): "Dialah hal terbesar yang pernah kulihat," kata Stevie Ray Vaughn, . gitaris bluesyang tewas dalam kecelakaan helikopter pada 1990.

      "Sependapat, Keith Richards, pemetik gitar The Rolling Stones, menyatakan bahwa Stevie "memainkan ramuan materi yang sangat menarik". Dan Eric Clapton, salah seorang gitaris yang pada 1970-an dijuluki dewa gitar, mengakui dengan Jimi-lah "aku akhirnya merasa bertemu orang lain yang bisa kuajak bicara dan bermain".

      Fenomena itu sebenarnya paradoks dengan kenyataan bahwa Jimi sudah tak ada lagi. Ia meninggal di Rumah Sakit St. Mary Abbot, London, karena berlebihan menelan obat bius. Konon, ia sengaja mengakhiri hidupnya sendiri (pesan-pesan dan pernyataan-pernyataannya sebelum itu, seperti dikutip Q Encyclopedia of Rock Stars, antara lain, berupa: "Aku sudah mati sejak lama.")

      Namun jika memperhatikan benar, Jimi-lah yang "menemukan" hampir semua kemungkinan eksplorasi bermain gitar. Pada masanya, ketika aksesoris sound masih sangat terbatas, ia sudah memainkan wah dan distorsi secara sempurna — yang lalu menjadi fondasi rock "n roll di masa-masa sesudahnya. Ia bahkan melengkapi diri dengan jurus-jurus akrobatik, misalnya memetik senar dengan gigi.

      Lahir pada 27 November 1942 di Seattle, Amerika Serikat, dengan nama Johnny Allen Hendrix, Jimi menaruh perhatian pada musik, khususnya gitar, sejak kecil. Jagoan gitar pada masa-masa itu, seperti B.B. King, Muddy Waters, Buddy Holly, dan Robert Johnson, menjadi idolanya. Gitar pertama, jenis akustik, diperolehnya dari ayahnya pada musim panas 1958. Dengan modal itu ia bergabung dengan The Velvetones. Dan sejak itu jalan hidupnya seperti sudah digariskan.

      Dengan The Velvetones Jimi hanya ikutan tiga bulan. Pada musim panas berikutnya, berbekal gitar listrik baru yang diperolehnya, lagi-lagi, dari ayahnya, Jimi bergabung dengan The Rocking Kings. Sesudah itu Jimi sempat mengikuti wajib militer, dan membentuk band di barak, tapi tak lama. Cedera menyebabkannya diberhentikan dari dinas. Perubahan besar terjadi ketika, sebagai gitaris pocokan yang sudah kenyang bermain dengan bermacam artis, pada 1966, ia bertemu Chas Chandler, pembetot bas Animals — band yang punya hit The House of the Rising Sun.

      Chas, yang memutuskan keluar dari Animals dan memilih pekerjaan baru sebagai manajer, membawa Jimi ke Inggris. Di sana Chas mempertemukan Jimi dengan Mitch Mitchell, dramer, dan Noel Redding, pemain gitar yang diminta membetot bas. Bersama mereka berdua, Jimi lalu membentuk Jimi Hendrix Experience.

      Experience cepat melambung. Single pertamanya, Hey Joe, sempat 10 minggu ngendon di tangga lagu-lagu Inggris, mencapai posisi tertinggi keenam pada awal 1967. Sukses ini segera disusul album Are You Experience?. Inilah rekaman yang disebut-sebut sebagai kompilasi baru musik yang sama sekali radikal; album yang menyuarakan semangat generasi pada masa itu.

      Tapi popularitas di negeri sendiri baru diperoleh ketika Jimi berkesempatan manggung di Monterey International Pop Festival, County Fairground, Monterey, Kalifornia, pada 1967. Di sinilah Jimi memamerkan aksi teatrikal yang fenomenal: membakar dan menghancurkan gitarnya.

      Bendera karier Jimi terkerek tinggi-tinggi sejak itu. Berturut-turut, dalam waktu kurang dari setahun, antara 1968-1969, bersama Mitch dan Noel, ia merilis Axis: Bold as Love dan album ganda Electric Ladyland. Pada album yang disebut terakhir Jimi, yang akhirnya memiliki studio sendiri, mengerahkan seluruh kemampuannya sebagai gitaris maupun sebagai operator-sound engineer. Sukses besar. Tapi korban tak terhindarkan: Experience bubar.

      Jimi memang tak lalu ikut tenggelam. Ia bahkan masih sempat meramaikan festival band yang hingga kini tak terlupakan dalam sejarah musik rock: Woodstock Music & Art Fair. Waktu itu tahun 1969. Jimi, yang tampil bersama Gypsy Sons & Rainbows (antara lain diperkuat Mitch), mengantongi bayaran 125 ribu dolar Amerika Serikat, tertinggi di antara para artis lain.

      Sebuah bayaran yang pantas, tapi, rupanya, itulah penampilan akbar terakhir bagi Jimi. Setahun kemudian ia lebih memilih meninggalkan semuanya, selama-lamanya. Secara fisik, sih. Soalnya, pengaruh Jimi justru tetap hidup hingga kini.


   2. Joe Satriani (" Steve Vai: selama Joe Satriani tetap berkarya, saya akan tak akan kehilangan inspirasi")

      Joe Satriani, pertama kali belajar gitar pada saat berumur 14 tahun. Pada umur 15 tahun, Joe sudah mengajar gitar (selama 3 tahun) kepada beberapa muridnya yang antara lain adalah Steve Vai, Kirk Hammet (Metallica) dan Larry LaLonde (Primus). Dapat dibayangkan betapa tekunnya dan cepatnya Joe mendalami permainan gitarnya.

      Sambil mengajar di Second Hand Guitar, Berklee, Joe merilis albumnya yang pertama tahun 1986 yang berjudul Not Of This Earth. Tahun berikutnya, Surfing With The Alien dirilis dan mendapatkan gold dan platinum sales. Tahun 1989 Surfing in a Blue Dream pun dirilis dan mencapai angka 750.000 keping untuk penjualannya dan masuk ke nominasi Grammy Awards. Tahun 1992 The Extremist dirilis yang juga masuk nominasi Grammy Awards dan mencapai peringkat 24 di Billboard chart.

      Tahun berikutnya, Time Machine (dobel CD) dirilis. Di tahun 1995 album yang berjudul Joe Satriani dirilis dan lagu My World masuk nominasi Grammy Awards. Tahun 1998 Joe merilis albumnya yang ke delapan berjudul Crystal Planet.

      Di tahun 2000 Joe merilis album Engines Of Creation. Di album ini Joe melakukan eksperimen dengan rekaman menggunakan rhytm-rhytm yang dibuat di komputer. Tahun 2001 Joe merilis album live nya Live in San Fransisco.

      Selain merilis album solonya, Joe Satriani juga merupakan penggagas diadakannya G3. Bersama Steve Vai, Joe sudah beberapa kali mengadakan konser G3 dengan dewa gitar lainnya seperti Eric Johnson (1996), Adrian Leggs, Kenny Wayne Shepherd dan Robert Fripp (1997), Michael Schenker dan Uli John Roth dengan Brian May sebagai Guest Star untuk show di London dan Patrick Rondat di Perancis (1998) dan John Petrucci (2001).

      Joe Satriani juga berpartisipasi dalam proyek Merry Axemas-nya Steve Vai dan memainkan satu lagu Silent Night yang di aransemen ulang dan juga pernah mengisi posisi gitar untuk Deep Purple di tahun 1990-an.


   3. Steve Vai ("Dewa gitar yang flamboyan dan serba bisa")

      Siapa yang tidak kenal dengan dewa gitar yang satu ini? Permainannya mulai dari blues, jazz, rock sampai klasik dan ethnic music. Permainan gitarnya pun tidak terbatas pada komunitas gitar saja tetapi juga bagi orang-orang awam yang tidak mendalami gitar.

      Pada umur 6 tahun, Steve mulai belajar piano. Pada umur 10 tahun, Steve mulai belajar bermain akordeon. Pada umur 13 tahun barulah Steve mulai mendalami gitar dan sejak saat itu lahirlah seorang dewa gitar yang baru.

      Steve Vai mengawali karirnya dengan album debutnya Flex-Able Leftovers pada tahun 1984. Pada tahun 1990, Steve merilis album keduanya yang berjudul Passion and Warfare.Album ini mendapat pengakuan internasional dan Steve memenangkan polling pembaca majalah Guitar Player dalam 4 kategori yang berbeda.

      Album Steve yang ketiga berjudul Sex & Religion dirilis tahun 1993 dan album keempatnya Alien Love Secrets dirilis tahun 1995. Pada tahun 1996 album kelima Steve Fire Garden dirilis.

      Tahun 1999, Steve meluncurkan album keenamnya yang berjudul Ultra Zone. Dalam album ini Steve lebih banyak memfokuskan dirinya dalam komposisi lagu dan bereksperimen dengan gitarnya.

      Tahun 2001 album The Seventh Song dirilis dan album ini berisi lagu-lagu slow/ballad yang pernah dirilis Steve dengan ditambah beberapa lagu baru. Dan di tahun 2001 Alive in an Ultra World pun dirilis.

      Steve Vai juga pernah memproduksi 2 album Natal yang berjudul Merry Axemas Vol.1 dan Merry Axemas Vol.2, juga konser G3 bersama Joe Satriani dan Eric Johnson/Kenny Wayne Shepherd dan terakhir John Petrucci turut juga bergabung dalam G3.

      Belakangan ini Steve Vai lebih memfokuskan diri bereksperimen pada permainan gitarnya dan sekarang ini band Steve Vai ditambah seorang pemain bass yang sudah tidak asing lagi buat fans-fans rock tahun 80-an, Billy Sheehan. Belum pasti kapan album barunya akan beredar, kita tunggu saja… liberty and justice for all!


   4. John Petrucci ("Salah satu gitaris progressive yang paling popular")

      John besar di Long Island, tepatnya di King park, dimana dia, john myung & Kevin moore bersekolah bersama. John mulai Belajar gitar ketika masih berumur 12 tahun (sebelumnya dia pernah belajar ketika berumur 8 tahun tetapi menyerah ketika Dia melihat kakak perempuannya harus begadang tiap malam belajar main organ. Dia tidak merencanakan untuk menjadi seperti Itu, Dia belajar gitar sepulang sekolah dan akhirnya dia menjadi tidak tertarik lagi).

      Namun dia mulai banyak terpengaruh Oleh permainan gitar dari gitaris semacam Yngwie Malmsteen, Randy Rhoads, Iron Maiden, Steve Ray Vaughn, dan grup besar Semacam Yes, Rush, Dixie dregs dan lain lain dia mulai bertekad untuk mencapai level permainan seperti mereka.

      Sebagaimana kemunculan musik trash metal yang membuat John tertarik, maka John juga memperluas influence nya dengan Mendengarkan Metallica & Queensryche. John merasa membutuhkan tantangan yang lebih dalam tehnik guitar oleh karena itu Dia banyak mengadaptasi hammering speed & melodic style dari gitaris-gitaris seperti Steves (Steve Morse & Steve Vai), The Als (Allan Holdsworth & Al Dimeola) Mike Stern, Joe Satriani, Neal Schon & Eddie Van Halen.

      Pendidikan musiknya dimulai dengan berbagai kelas teori musik yang dia ambil ketika high school. Dia belajar secara otodidak, tetapi dia sempat menerima beberapa pelajaran gitar yang dia ambil ketika dia masuk ke Berklee College of Music di Boston, dimana dia Mempelajari komposisi jazz dan harmoni.

      Ketika di Berklee John Petrucci dan John Myung yang juga belajar di berklee bertemu dengan Mike Portnoy, dan mereka mulai membuat band yang diberi nama Majesty yang nantinya kemudian berganti nama menjadi Dream Theater. John sudah merekam 7 album dengan Dream Theater, dan dia juga banyak terlibat dengan beberapa proyek sampingan seperti Liquid Tension Experiment Dengan Tony Levin, Age of Impact, dan bahkan game Sega Saturn yang disebut Necronomicon, dan juga terakhir dia terlibat dalam proyek G3 Bersama Joe Satriani dan Steve Vai. Kecintaan dia pada menulis lirik dikombinasikan dengan gaya komposisi yang unik dari progressive fusion Mengasah bentuk musik dari Dream Theater.

      John tinggal bersama istrinya Rena, dan 3 anaknya SamiJO, Reny, dan Kiara di New York. Ketika dia tidak bermain gitar dia banyak menghabiskan Waktunya dengan istri dan anak-anaknya dengan bermain skating, bersepeda, berolahraga dan menontong film.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

100 Bassist Terhebat Sepanjang Masa

1) Cliff Burton (Metallica)




2)Michael "Flea" Balzary (Red Hot Chili Peppers)



3) Geddy Lee (Rush)



4) Les Claypool (Primus)



5) Billy Sheehan (Mr. Big)


6) John Entwistle (The Who)



7) John Myung (Dream Theater)



8) Steve Harris (Iron Maiden)


9) P-nut (311)



10) Tetsuya Ogawa (L’arc en ciel) <>



11) Victor Wooten (Bela Fleck)
12) John Paul Jones (Led Zeppelin)
13) Paul McCartney (The Beatles)
14) Jaco Pastorius
15) Ross Valory
16) Johnny Christ (Avenged Sevenfold)
17) Mikey Way (My Chemical Romance)
18) Mark Hoppus (Blink-182)
19) Chris Wolstenholme (Muse)
20) Toshiya (Dir en grey) <>
21) Mike Dirnt (Green Day)
22) Geezer Butler (Black Sabbath)
23) Heath (X Japan)
24) Timothy Kelleher
25) Tom Petersson (Cheap Trick)
26) John Deacon (Queen)
27) Duff McKagan (Guns N' Roses)
28) Reginald "Fieldy" Arvizu (Korn)
29) Robert Trujillo (Metallica)
30) Justin Chancellor (Tool)
31) Pete Wentz (Fall Out Boy)
32) Shavo Odajian (System of a down)
33) Matt Freeman (Rancid)
34) Jack Bruce (Cream)
35) Tim Commerford (Rage Against the Machine, Audioslave)
36) Krist Novoselic (Nirvana)
37) Ryan Martinie (Mudvayne)
38) Reita (the Gazette)
39) Roger Waters (Pink Floyd)
40) Steve Fossen (Heart)
41) Chris Squire (Yes)
42) Sting
43) Nikki Sixx
44) Mike Inez
45) Gene Simmons (Kiss)
46) Marcus Miller
47) Taiji Sawada
48) James Jamerson (Funk Brothers) --> UP
49) Oteil Burbridge (Allman Bros, Aquarium Rescue Unit)
50) Marwan Harajli (Thoughtless Rock)
51) Lemmy (Motorhead)
52) Cliff Williams (AC/DC)
53) Tony Levin
54) Adam Clayton (U2)
55) Alex Webster (Cannibal Corpse)
56) Bootsy Collins
57) Eric Wilson (Sublime)
58) Stanley Clarke
59) Dave "Phoenix" Farrell (Linkin Park)
60) Jason Newsted (Metallica)
61) Stefan Lessard (Dave Matthews Band)
62) Mark King
63) Larry Graham (Sly & The Family Stone + Graham Central Station)
64) Mark Stoermer (The Killers)
65) Seela (D'erlanger)
66) Tom Araya (Slayer)
67) John Taylor (Duran Duran)
68) Peter Hook (New Order)
69) Phil Lynott
70) NIck Oliveri
71) Stuart Hamm
72) Dee Dee Ramone
73) Steve "Fuzz" Kmak
74) Phil Lesh (Grateful Dead)
75) Dirk Lance (Incubus)
76) Abraham Laboriel
77) Matt Rubano (Taking Back Sunday)
78) David Ellefson (Megadeth)
79) Chris Barker (Anti-Flag)
80) Cone McCaslin (Sum 41)
81) Michael Burkett aka Fat Mike
82) Bernard Edwards (Chic)
83) Jeff Ament (Pearl Jam)
84) D'arcy Wretzky (The Smashing Pumpkins)
85) Jeordie White A.K.A Twiggy Ramirez (Marilyn Manson, NIN, A Perfect Circle, and Goon Moon)
86) Paul Gray (Slipknot)
87) Nathan Hughes
88) Carlos D (Interpol)
89) Roger Manganelli (Less Than Jake)
90) Rex Brown
91) Richard Bona
92) Bill Wyman (The Rolling Stones)
93) Adam Yauch aka MCA (Beastie Boys)
94) Leon Wilkeson (Lynyrd Skynyrd)
95) Tony Kanal
96) Sam Rivers (Limp Bizkit)
97) Hunter Burgan (AFI)
98) Sean Malone
99) Michael Manring
100) Rick Dank

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

About Rock Music

Menurutku music Rock di Indonesia kurang digemari ma masyarakat… tapy gak buat aku, entah kenapa menurutku music Rock tu hebat.. it’s so great…haha
Dari pengamatanku hal tsb mungkin karena masyarakat Indonesia ga suka ma lagu yang beatnya keras… hahaha
Nih ku ceritain sedikit about music Rock..

Musik Rock adalah salah satu genre dalam musik populer dunia yang biasanya didominasi oleh vokal, gitar, drum, dan bass. banyak juga dengan penambahan instrumen seperti keyboad, piano maupun synthesizer. Musik rock biasane mempunyai beat yang kuat dan didominasi oleh gitar, baik elektrik maupun akustik.

Pondasi dari musik rock adalah rock and roll dan rockabilly di era 50an. pada akhir 60an banyak terjadi percampuran genre musik lain dengan musik rock. Musik folk bercampur jadi Folk Rock, Musik blues bercampur jadi Blues Rock dan musik jazz jadi Jazz-Fussion Rock. Nah berikut ada beberapa aliran besar dalam musik rock.

Hard Rock
Genre musik rock yang berakar pada musik pertengan 60an yaitu garage dan psychedelic rock and banyak keterpengaruhan dari musik blues. Hard rock banyak didominasi oleh gitar elektrik, bass gitar and drum. Peran gitaris biasanya terbagi dua yaitu lead guitar and rythm guitar, lead guuitar akan menampilkan guitar solo pada beberapa bagian dari lagu sedangkan peran rythm guitar lebih sebagai pelengkap lead guitar. Bass gitar and drum berfungsi untuk membangun struktur dari musik hard rock itu sendiri. Beberapa grup musik hard rock terkemuka seperti : AC/DC, Aerosmith, The Who, Thin Lizzy, Guns N' Roses, Nazareth, Van Halen dan Kiss sedangkan grup musik seperti led zeppelin dan deep purple adalah "pelintas batas" antara hard rock dan heavy metal.

Heavy Metal
Sebenarnya hard rock dan heavy metal tidak beda jauh dalam hal bermusik makanya banyak pelintas batas antara keduanya, musik heavy metal hanya lebih cepat dalam musiknya. Musik ini dipelopori oleh led zeppelin, deep purple dan black sabbath. penerusnya seperti Om Om dari Judas Priest, Iron maiden, metallica, megadeth, Slayer, W.A.S.P, etc lah.. bla bla bla hehe..

Punk Rock
Aliran ini lebih pada pemberontakan anak muda terhadap kemapanan. punk rock lebih pada idiologi daripada kemampuan bermusik, seperti kalo kita mendengarkan lagu2nya sex pistols yang sangat ancur dan tanpa harmonisasi bahkan dalam pertunjukan live nya sering bassnya diganti dibelakang layar karena pemain aslinya biasanya teler berat and udah pasti sangat ngawur sekali. Pelopor musik ini adalah Ramones, Sex Pistols, dan The Clash penerusnya banyak sekali di era 2000an kayak green day tapi kurang liar.



Glam Metal.
Secara musik glam metal gak beda jauh dengan heavy metal hanya saja ada perbedaan dalam lirik yang lebih cenderung hedonistik seperti masalah sex, minuman dan obat. Grup band yang masuk ke aliran ini adalah motley crue, deff lepard, quiet riot, dokken, twisted sister, poison, cinderella, warrant, bon jovi etc.

Nah buat semua orang yang baca catatan ni… kita toh masih muda banyak hal2 yang haruz kita kerjaen yang berguna buat hidup.. so jangan buang2 waktu kaliand don’t waste the time… hehe.. coba gunakand waktumu buat ciptakan sesuatu yang hebat… ya seperti music Rock kya gini.. I wish everybody Rocking..
Like AC/DC’s words it’s a long way to the top if you wanna Rock and Roll..
Banyak lagi aliran dalam rock yang belum dibahas tapi nanti akan terlalu panjang and membosankan, intinya adalah dengan mengetahui sejarah dan filosofi dari musik membuat kita tidak langsung serta merta memproklamirkan sebuah lagu menjadi masuk ke dalam musik rock seperti lagu isabella karya search, sebuah lagu melayu yang dibalut distorsi gitar. Juga jangan sampai kaliand di ledek "muka kencang (sangar), tapy musik kendor (merintih-rintih).. huahuahua…
Ni bukan bicara tentang kehebatan music Rock tapy ni hanya bicara tentang music..
One great Rock show can change the world…

DAN SIAPAPUN YANG MENGINGINKAN ROCK SAYA HORMATI KAMU
Let’s rock

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS